Kamis, 18 Agustus 2016

Kelebihan dan Kekurangan Model SDLC


Kelebihan dan Kekurangan Model SDLC (System Develoment Life Cycle)


Kelebihan dari Waterfall Model :
  • Mudah diaplikasikan.
  • Memberikan template tentang metode analisis, desain, pengkodean, ppengujian dan pemeliharaan.
  • Cocok digunakan untuk produk software yang sudah jelas kebutuhannya di awal, sehingga minim kesalahannya.
Kekurangan dari Waterfall Model :
  • Watwrfall Model bersifat kaku, sehingga penanganan perubahan pada saat proses sedang berlangsung jadi lebih sulit.
  • Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak fleksibel, karena komitmen harus  dilakukan pada tahap awal proses.
  • User harus sabar dalam menanti program selesai, karena dikerjakan tahap per tahap, menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya.
  • Perubahan ditengah kerja program akan membuat bingung tem work yang sedang membuat program
  • adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek lainnya menuntaskan pekerjaannya.

 Kelebihan dari Prototyping Model :
  • Dapat menjalin komunikasi yang baik antar user dan pengenbang sistem.
  • Setiap perbaikan yang dilakukan pada prototype merupakan hasil masukan dari user yang akan menggunakan sistem tersebut, sehingga lebih reliabel.
  • User akan memberikan masukan terhadap sistem sesuai dengan kemauannya.
  • Menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
  • Menghemat biaya, terutama dalam bagian analisa, karena hanya mencatat point-point penting saja.
Kekurangan dari Prototyping Model :
  •  Tidak cocok diimplementasikan pada sebuah sistem yang besar dan global.
  •  Pengembang hanya menggunakan bahasa pemograman sederhana.
 
Kelebihan RAD Model :
  • Menghemat waktu dalam keseluruhan fase.
  • Sudut pandang user disajikan dalam sistem akhir baik melalui fungsi-fungsi sistem  atau antarmuka pengguna.
  • Sangat membantu dalam mengembangkan aplikasi yang fokus pada waktu penyelesaian project.
  • Perubahan design sistem dapat berpengaruh lebih cepat.
  • Menciptakan rasa kepemilikan yang kuat diantara seluruh pemangku objek.
Kekurangan RAD Model :
  • Pengalanisis berusaha mempercepat project dengan terburu-buru.
  • Aplikasi dapat diselesaikan lebih cepat, tetapi tidak mampu mengarahkan penekanan permasalahan perusahaan yang seharusnya diarahkan.
  • Menyulitkan Programmer yang tidak berpengalaman menggunakan perangkat ini. 
 
Kelebihan Incremental Model :
  • Resiko yang rendah pada pengembangan sistem.
  • Memaksimalkan pengembalian modal  investasi konsumen.
  • Mengutamakan fungsi-fungsi sistem PL.
  • Mampu mengakomodasi perubahan kebutuhan user.
Kekurangan Incremental Model :
  • Hanya akan berhasil jika tidak ada stuffing untuk penerapan secara menyeluruh. 
  • Henambahan staff dilakukan jika hasil incremental akan dikembangkan lebih lanjut.
  • Hanya cocok dengan proyek berskala kecil.
  • Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintergrasikan.

Kelebihan Spiral Model :
  • lebih cocok untuk pengembangan sistem dan PL skala besar.
  • Setiap tahap pengerjaan dibuat Prototyping, sehingga kekurangan dan kelebihan dapat diperjelas.
  • Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukannya kedalam kerangka kerja iteratif.
  • Membutuhkan pertimbangan langsung terhadap resiko teknis sehingga mengurangi resiko sebelum menjadi permasalahan yang serius.
Kekurangan Spiral Model : 
  • Banyak Client tidak percaya bahwa pendekatan secara evolusioner dapat dikontrol oleh pihak kedua
  • Memerlukan tenaga ahli untuk memperkirakan resiko, dan harus mengandalkannya supaya sukses.
  • Belum terbukti apakah metode ini cukup efisien, karena usianya yang relatif baru.
  • Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar